USAHA PENDEDERAN IKAN LELE TAHAP II


Pendahuluan
Lele merupakan salah satu komoditas perikanan tawar yang memiliki permintaan pasar yang terus meningkat. Tekstur daging yang lembut serta mudahnya mengolah kedalam berbagai jenis bahan pangan mengakibatkan tingginya permintaan dalam ukuran konsumsi baik dari rumah tangga maupun restoran. Tingginya permintaan lele konsumsi diikuti dengan meningkatnya permintaan benih. Sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang menjadikan kegiatan budidaya ikan lele menjadi sebagai usaha utama maupun usaha sampingan. Kegiatan pembudidayaan ikan lele yang paling banyak diminati yaitu bidang pembenihan. Sedikitnya modal dan minimnya lahan yang digunakan menjadikan alasan bagi pembudidaya manjalankan usaha ini.
Usaha pendederan ikan lele adalah pemeliharaan benih ikan lele yang berasal dari hasil pembenihan hingga mencapai ukuran tertentu. Pendederan ikan lele dilakukan dalam dua tahap, yakni pendederan tahap pertama dan pendederan tahap kedua.
Usaha pendederan ikan lele tahap kedua, merupakan pemeliharaan lanjutan yang berasal dari hasil pendederan tahap pertama (benih ukuran 3-5 cm). Pemeliharaan dilakukan selama 15-21hari hingga diperoleh ikan lele berukuran 5-7 cm per ekornya. Budidaya ikan lele pendederan ini dapat dilakukan di i kolam tanah , kolam terpal maupun kolam tembok.
Bagaimana Cara Pendederan Ikan Lele
Kegiatan pendederan adalah proses lanjut pemeliharaan setelah proses pembenihan. Kegiatan pendederan ini sangat penting karena dalam proses ini ikan akan mulai membiasakan diri dengan makanan dan lingkungan hidupnya. Pendederan ini juga bermanfaat untuk menentukan ukuran dan kualitas setiap benih ikan lele dari kegiatan tersebut, untuk grade biasanya di bagi menjadi 3 yaitu grade I, II dan III. Pemilihan grade ini bisa dilihat dari cepat tidaknya pertumbuhan benih tersebut semakin,  cepat berarti ikan tersebut masuk kedalam grade I. Pendederan itu sendiri memerlukan cara khusus agar benih ikan lele tidak mati berikut cara pendederan ikan lele :
Persiapan Kolam Pendederan Ikan Lele
Sebelum dipergunakan, bak dicuci bersih lalu dikeringkan selama satu hari. Pengisian air sebaiknya dilakukan minimal empat hari sebelum penebaran. Pastikan bahwa terpal yang digunakan sudah tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang masih menempel di lapisan luar terpal yang akan mempengaruh kelangsungan hidup ikan lele. Jika terpal baru, sebaiknya dilakukan perendaman dengan mempergunakan batang pisang selama 1 minggu. Setelah itu kuras habis air kolam yang dipakai rendaman, baru diisi dengan air baru yang lebih sehat dan masih penuh dengan oksigen.
Mempergunakan Probiotik sangat dianjurkan karena Probiotik membantu meningkatkankualitas air dan menimbulkan plankton-plankton serta renik-renik yang sangat berguna untukdijadikan pakan alami ikan lele disaat ikan lele masih ukuran kecil (benih). Media dasar kolam atau lebih dikenal dengan Planter, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu 1) bahan-bahan planter ditebarkan langsung di kolam, 2) bahan-bahan planter dimasukkan ke karung goni berpori atau dapat juga dengan karung bawang berpori.
Planter yang langsung ditebar, akan lebih cepat menimbulkan plankton, renik-renik, uget-uget, cacing darah, cacing sutra, jentik nyamuk, kutu air serta binatang kecil lainnya. Hanya cara ini membuat kolam akan menjadi keruh kecoklatan bahkan kehitaman. Tidak indah dipandang mata.Planter yang dimasukkan ke karung, lebih lambat sedikit menimbulkan pakan alami karena terhalang penguraiannya dengan karung yang membungkusnya. Hanya cara ini membuat kolam masih indah dipandang karena kolam terlihat masih jernih kehijauan tanda plankton sudah tumbuh dengan subur.
Bahan-bahan Planter
Bahan-bahan planter  hendaknya mudah didapatkan di alam sekitar, yaitu:
a). kotoran hewan (kohe) sapi, kohe kelinci, kohe kambing, dan lain-lain,b). Batang pisang yang dicacah-cacah kecil,c). Jerami padi, dapat juga pakai sekam,d). Dedak Padi atau bekatul,e). Ikan rucah yang digiling atau dihancurkan,f). Limbah buah-buahan, seperti kulit pisang, kulita nanas, kulit papaya, dllg). Limbah sayur-mayur, seperti sayur sawi, atau sayuran lainnya.Komposisinya 1:1:1:1 untuk semua bahan.Maksimal ketinggian Media dasar kolam adalah 30% dari tinggi air kolam yang diinginkan. Misal tinggi air kolam adalah 1 meter, maka ketebalan planter cukup 30cm saja. Tidak semua bahan dicampurkan jika tidak ada namun yang paling mutlak diperlukan adalah kotoran hewan sapi atau kambing.
Semua bahan-bahan planter dimasukkan ke kolam dan dibusukkan sampai matang. Probiotik yang mengandung mikroba pengurai (decomposer) sangat baik membantu mempercepat pematangan media dasar ini. Hampir semua jenis probiotik mempunyai cara kerja yang sama, tergantung dari fungsi masing-masing mikrobanya. Pemula dapat melihat di label yang membungkus botolnya, atau dari brosur yang ada. Pergunakan Probiotik sesuai anjuran yang ada dimasing-masing label, baik dosis pemakaiannya maupun waktu aplikasinya. Biarkan Planter tersebut matang sampai tidak berbau lagi. Waktu pematangan yang baik antara 1 bulan sampai dengan 1,5 bulan. Saat pematangan media, air tidak perlu menggenang, cukup kondisi media basah-basah saja. Baru setelah 1 bulan – 1,5 bulan, naikkan tinggi air setinggi 30 cm, berikan lagi probiotik hingga 3 hari. Setelah itu air kolam akan berwarna kehijauan.
Kalau ingin lebih meyakinkan lagi kondisi air kolam kita sehat atau tidak, Kertas Lakmus atau Kertas Uji PH Air, dapat dipergunakan. Kertas Lakmus mudah didapat di toko-toko bahan labouratorium atau pharmasi obat-obatan. PH Air yang standard buat ikan adalah antara 6 – 7. Baru langkah berikutnya adalah bibit ikan ditebarkan. Sesaat setelah ikan ditebar, perhatikan kondisi ikan jika ikan terlihat bergerak bebas dan gesit, itu pertanda baik bahwa media dasar kolam tidak bermasalah. Hanya jika ikan terlihat menggantung di permukaan kolam, ada yang tidak pas dengan planter kolam, ikan segera diselamatkan dengan cara dipindah kolam
Seleksi Bibit Ikan Lele
Setelah berumur 18 hari bibit ikan lele diseleksi untuk menggunakan ayakan bibit ukuran 3-5 cm. Bibit-bibit yang telah mencapai ukuran 3-5 cm dapat dipanen untuk dibesarkan pada Pendederan tahap kedua, atau bahkan dapat langsung dijual. Bibit ikan lele tersebut merupakan bibit berkualitas tinggi karena memiliki kecepatan pertumbuhan yang baik.
Seleksi kedua dilakukan saat bibit ikan lele telah dipelihara selama 21 hari. Kualitas bibit ini sedikit di bawah bibit hasil seleksi pertama. Bibit ikan lele yang tidak lolos seleksi pertama dan kedua merupakan bibit sisa. Bibit ini dapat terus dibesarkan hingga mencapai 3-5 cm. Akan tetapi kualitas bibit ikan lele sisa ini tidak begitu baik.
Penebaran Benih Ikan Lele
Penebaran benih ikan lele dari pendederan I (3-5 cm) harus dilakukan secara berhati – hati karena ikan lele yang masih kecil sangat rentan terhadap perubahan suhu yang sangat mendadak. Sebelum penebaran benih ikan lele ke kolam pendederan II ini bisa dilakukan aklimatisasi dengan cara siapkan ember dan isi air dari kolam pendederan, setelah itu taruh ember pada kolam pendederan setelah itu ambil benih kemudian masukkan kedalam ember yang terletak di kolam pendederan kemudian diamkan selama 10 – 30 menit, setelah itu miringkan ember tersebut dan biarkan ikan lele keluar dengan sendirinya. pendederan memiliki kepadatan sekitar 200 – 400 ekor/m2 dengan kira – kira ukuran benih 1 – 3 cm.
Pengaturan Air – Budidaya Lele Pendederan
Kualitas air kolam pendederan perlu dijaga, cara paling efektif adalah penggunaan air mengalir sistem paralon secara kontinyu dengan debit air tidak terlalu besar.
Pada budidaya lele pendederan, kualitas air tidak terlalu cepat menurun. Hal ini dikarenakan ukuran ikanmasih sangat kecil, sehingga kotoran yang ditimbulkan belum begitu banyak. Pakan tambahan diberikan dalam jumlah sedikit, berbentuk tepung untuk menopang pertumbuhannya, sehingga tidak menimbulkan endapan sisa pakan yang bisa menurunkan kualitas air.
Pemberian Pakan Benih Ikan Lele



Bibit ikan lele berukuran 1-3 cm belum dapat makan pelet dalam bentuk butiran. Pada minggu pertama tidak perlu diberikan pakan tambahan. Bibit ikan lele akan memakan pakan alami yang tersedia di kolam, seperti plankton, kutu air (Daphnia sp.) atau cacing sutra (Tubifex sp.) Untuk itu, diusahakan agar kolam mengandung banyak pakan alami, misalnya dengan pemberian pupuk kandang fermentasi. Pada minggu kedua sampai ketiga perlu diberi pakan tambahan dalam bentuk tepung. Pakan diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pagi, menjelang sore serta malam hari. Pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit, sampai tidak ada lagi bibit ikan lele yang mengejar pakan.Pakan berupa tepungt yang lembut yang memiliki protein tinggi sekitar 35 – 40, karena benih ikan yang masih kecil sangat memerlukan protein yang sangat tinggi buat pertumbuhan agar cepat. Setelah mencapai ukuran 3 – 6 ini bisa diberikan makanan pelet yang bulat tapi masih di sesuaikan dengan bukaan mulut ikan lele tersebut. Pemberian pakan ini juga harus diperhatikan karena sisa pakan yang tidak dimakan akan menjadi amoniak yang dapat menjadi racun untuk proses pendederan ikan lele.
Pengendalian Hama dan Penyakit – Budidaya Lele Pendederan
Hama pada budidaya lele pendederan meliputi, ular, burung, kadal, serta katak. Sehingga harus dicegah hama tersebut masuk ke dalam kolam. Pencegahan dapat dilakukan menggunakan anyaman bambu untuk menutup permukaan kolam. Selain itu juga harus dilakukan sanitasi di areal kolam, agar kedatangnya dapat ditekan. Bila hama telah terlanjur masuk, harus segera dikeluarkan dari kolam.
Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan air serta pengaturan pH air. Usahakan agar pH air berkisar 6,5-6,8. Jika pH air terlalu rendah, bisa ditambahkan kapur pertanian secukupnya. Pengukuran pH air bisa menggunakan kertas lakmus atau pH tester.
Apabila bibit ikan lele menunjukan tanda-tanda terserang penyakit terutama jamur, bisa diberikan Malachite Green Oxalite 1-5 ml atau Methylene Blue 10 ml per 1 meter kubik air.
 Pemanenan Benih Ikan Lele
Pemanenan ini dilakukan setelah benih berumur 15 – 21 hari atau telah mencapai ukuran 5 – 7 cm. Pemanenan ini usahakan dilakukan secara hati – hati karena benih ikan yang masih kecil masih gampang terkena luka dan tubuhnya masih lemah. Ukuran benih ikan lele ini bisa langsung di jual atau bisa dilanjutkan ke proses pembesaran ikan lele.
Demikian sekilas teknik pendederan II ikan lele guna memenuhi permintaan pelaku usaha pembesaran yang cenderung menghendaki benih ukuran besar. Semoga materi pendederan tahap II ikan lele ini mampu meningkatkan pendapatan pembenih lele. Terimakasih atas kunjungan anda pada blog ini.
Suber bacaan :
https://www.tanijogonegoro.com/2013/02/budidaya-lele.html https://empangqq.com/2015/03/02/cara-ternak-lele-mulai-dari-pendederan-sampai-pembesaran/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Pasta sebagai Pengganti Cacing Sutera untuk Benih Ikan Lele

PEMBESARAN IKAN NILA DI TAMBAK AIR PAYAU

MENGANTISIPASI DAMPAK AIR HUJAN BAGI BUDIDAYA IKAN LELE