PERSIAPAN LAHAN TAMBAK TRADISIONAL PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
Pendahuluan
Vannamei merupakan salah satu komoditas udang yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan peluang
pasar masih sangat terbuka. Dengan budidaya udang vannamei yang sangat
menjanjikan apabila ditekuni dengan sungguh-sungguh. Akhir-akhir ini masyarakat
yang mulai terjun dalam dunia budidaya mulai mengembangkan usaha ini dan
mencari bagaimana cara budidaya udang vannameisecara tradisional yang mampu
memberikan keuntungan besar.
Udang vannameimemiliki
nilai jual yang sangat tinggi karena rasanya yang enak juga memiliki nilai gizi
yang bagus untuk perkembangan kecerdasan otak. Cara budidaya udang vannameisecara
tradisional ini sangat cocok bagi para pemula,karena secara teknologi udang
vanamei sama dengan udang-udang yang lain. Kelebihan udang ini memiliki
kemampuan adaptasi cukup kuat terhadap lingkungan, juga mampu bertahan terhadap
serangan penyakit serta cuaca yang tidak menentu.
Pada dasarnya udang
adalah hewan yang hidup di perairan seperti di laut, sungai serta danau. Udang
bisa ditemukan dengan mudah pada genangan air yang berukuran besar seperti di
air tawar, air payau dan air asin dengan tingkat kedalaman yang bervariasi
pula.
Budidaya udang vannamei secara
tradisional bisa menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan. Udang vanamei (Penaeus vannamei) meskipun merupakan udang introduksi
yang berasal dari daerah sub tropis, namun dalam
perkembanganya udang ini mampu diusahakan juga di daerah tropis secara massal
dengan penerapan teknologi yang sederhana sekalipun. Beberapa keunggulan dari
udang vanamei ini antara lain: memiliki pdertumbuhan yang cepat, tahan penyakit
juga waktu pemeliharaanya yang cukup singkat 100-110 hari. sintasan selama
pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan (FCR)-nya rendah (1:1,3).
Bagi pembudidaya udang dengan modal yang terbatas masih beranganggapan
bahwa udang vannameihanya dapat memberikan keuntungan
apabila dibudidayakan secara intensif. Anggapan tersebut ternyata tidaklah
sepenuhnya benar, karena berdasarkan beberapa hasil kajian menunjukan bahwa vannameijuga
dapat diproduksi secara menguntungkan dengan teknologi sederhana/tradisional.
Bahkan dengan teknologi sederhana/tradisional petambak dapat menghasilkan
ukuran panen yang lebih besar sehingga harga satuannya menjadi lebih mahal.
Perlu diakui bahwasanya selama ini
untuk budidaya udang vannamei teknologi yang tersedia masih untuk pola intensif
dan semiintensif, padahal 80% luas areal pertambakan yang ada di digarap oleh
petambak yang kurang mampu. Informasi teknologi pola tradisional plus untuk
budidaya udang vannameisampai saat ini masih sangat terbatas. Diharapkan tulisan
ini dapat menambah wawasan pengguna dalam mengembangkan budidaya udang vannameipola
tradisional plus.
Untuk meraih keberhasilan dalam usaha budidayaudang vannamei, perlu
dilakukan persiapan lahanyang akan digunakan dalam budidaya udang vannamei.
Dalam persiapan lahan beberapa kegiatan yang harus dilakukan antara lain
pegolahan media tanah sebagai syarat pengkondisian lingkungan yang cocok untuk
kelansungan hidup udang. Kegiatan persiapan tambak untuk usaha budidaya udang
vannamei melipuiti:
Pengeringan tanah
Pada pembesaran udang vannamei,
dilakukan penyemprotan air ke tanah guna membersihkan lumpur. Tanah sebagai
dasar pada persiapan satu kali siklus dibiarkan dalam kondisi terjemur
matahari. Dalam pengeringan ini, bertujuan untuk membunuh sisa-sisa bakteri
pembusuk, sisa kotoran dan pakan pada siklus sebelumnya, menghilangkan air-air
yang tergenang yang mengandung gas-gas beracun dan sisa plankton. Pengeringan dasar tambak dilakukan selama ± 1
bulan sesuai dengan terik matahari hingga tanah menjadi kering. Diharapkan,
setelah dilakukan pengeringan tanah tambak sampai retak-retak kalau perlu
dibalik dengan traktor sehingga H2S menghilang karena teroksidasi, sinar UV
yang ada pada sinar matahari dapat membunuh bakteri pembusuk, menaikkan pH
tanah, serta memudahkan dalam renovasi tambak agar
tidak licin dan berlumpur. Pengeringan secara sempurna juga dapat membunuh
bakteri patogen yang ada di pelataran tambak.
Pengangkatan
lumpur hitam
Setelah proses pengeringan dasar tambak, dilakukan
pengangkatan lumpur hitam dengan cara penyesetan dasar tambak dengan
menggunakan traktor jika dasar tambak berlumpur dan tidak rata sedangkan untuk
dasar tambak yang tidar berlumpur cukup dengan cara mencangkul saja. Fungsi
dari penggunaan traktor dalam proses penyesetan yaitu untuk mengangkat lumpur
pada dasar tambak dan meratakannya. Selain itu, beberapa perbaikan dilakukan di
beberapa bagian tambak seperti tanggul, parit air, pintu air, menggali saluran
pembuangan air, serta memperbaiki alat-alat yang akan digunakan dalam budidaya
udang seperti kincir air, pompa dan alat operasional lainnya.
Pemberantasan Hama
Hal yang sangat penting dalam
suksesnya budidaya ini adalah memberantas hama, karena tidak sedikit petambak
yang gagal karena mereka tidak memberantas ikan yang menjadi hama bagi udang
vaname.
Biasanya ikan ini akan menjadikan
udang vannamei yang masih kecil menjadi makanan mereka. Gunakan saponin/biji teh 15-20 ppm (7,5 hingga 10 kg/ha) dengan tinggi air tambak
5 cm dalam memberantas hama ikan ini.
Pemupukan
Sebaiknya
tambak diberi pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi
makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk
organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik
daripada kadar haranya.Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau,
pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan
sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian,
dan limbah kota (sampah).
Pupuk organik alami adalah pupuk organik yang bahan bakunya
benar-benar alami tanpa penambahan unsur hara lain untuk
melengkapi atau meningkatkan kandungan unsur haranya. Kandungan unsur
hara pupuk ini tergantung pada jenis
bahan, kondisi pemeliharaan, proses pembuatan, dan cara penyimpanannya. Pupuk
organik alami
terbagi beberapa macam, diantaranya :
Pupuk Kandang
Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan
kotoran hewan, baik itu berbentuk padat (berupa feses atau kotoran) maupun cair
(berupa air seni atau kencing), sehingga warna, rupa, tekstur, bau, dan kadar
airnya tidak lagi seperti aslinya. Biasanya pupuk kandang tidak murni 100%
kotoran hewan, tetapi masuk juga sisa makanan dan alas tidurnya.
Sebenarnya kotoran dari semua jenis hewan
dapat dipakai sebagai pupuk. Namun, kotoran yang berasal dari hewan-hewan peliharaan seperti, sapi, kerbau, kelinci,
ayam, kambing, atau kuda adalah yang sering digunakan. Pasalnya, kotoran dari
hewan peliharaan yang dikandangkan gampang dikumpulkan. Kandungan unsur hara
yang terdapat di dalam
pupuk kandang sangat tergantung pada jenis hewan, kondisi pemeliharaan, lama
atau barunya kotoran, dan tempat penyimpanannya. Berikut tabel jenis dan kandungan hara dalam pupuk kandang.
Tabel jenis dan kandungan hara dalam pupuk kandang
|
Jenis Pupuk Kandang
|
Kandungan (%)
|
||
|
Nitrogen (N)
|
Fosfor (P)
|
Kalium (K)
|
|
|
Kotoran
sapi
|
0,97
|
0,69
|
1,66
|
|
Kotoran
kuda
|
0,50
|
0,74
|
0,84
|
|
Kotoran
biri-biri
|
2,04
|
1,66
|
1,83
|
|
Kotoran
ayam
|
2,71
|
6,31
|
2,01
|
Pupuk organik berguna meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi serta menjaga dan memperbaiki kelestarian
lingkungan tambak dengan memberikan mineral-mineral yang dibutuhkan udang/bandeng,
mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang dan bandeng, serta
mengikat logam - logam berat sekaligus membantu mengurai senyawa komplek
berbahaya bagi udang/bandeng.
Manfaat dan Keunggulan
·
Memperbaiki
standar kualitas air.
· Meningkatkan DMA (Daya Menggabungkan Asam)
air, berfungsi sebagai pencegah terjadinya perubahan pH air secara mendadak.
· Menekan kematian (mortalitas awal).
· Meningkatkan ketersediaan makanan alami udang
dan ikan.
· Mempunyai aroma yang khas, yang mampu meningkatkan
daya rangsang udang dan ikan untuk makan.
· Dapat menetralisir kadar garam/salinitas air
tambak sehingga dapat meningkatkan hasil budidaya tambak.
· Dapat juga digunakan pada rumput laut yang
dibudidayakan di tambak darat.
Pupuk ini harus disebarkan secara merata dengan dosis
yang sesuai. Berikut ini adalah dosis untuk pemberian pupuk pada tambak udang
vanamei;
Pupuk organik sangat diperlukan dalam memperbaiki sifat
fisik tanah dasar tambak 1000
– 2000 kg / ha dalam satu tahun. Pupuk organik ini selain yang berasal dari
kotoran hewan bisa juga yang berasal dari tumbuhan seperti tepung gandum, tepung kedelai,
kulit padi, dedak, jagung, biji kapas, dan sejenisnya. Pupuk ini desebarkan
dengan merata di permukaan dasar tambak.
Pupuk an organik
Pupuk
an organik
sebagai sumber nitrogen 25 – 50 kg /ha, Pupuk pospahat 20:1 (N:P),Silikat 10
kg/ha. Pupuk
organik ini bisa berupa tepung gandum, tepung kedelai, kulit padi, dedak,
jagung, biji kapas, kotoran hewan dan sejenisnya. Pupuk ini desebarkan dengan
merata di permukaan dasar tambak. Sumber yang paling bagus untuk pupuk organik adalah Ammonium Nitrat,
Urea, Calcium Nitrat dan Diammonium Phospat (DAP).
Pengapuran
Pengapuran dilakukan setelah dilakukan pengeringan tanah dasar dan penyesetan.
Pemberian kapur ini bertujuan untuk menaikkan pH tanah dan mempertahankannya
dalam kondisi yang stabil. Selain itu, diharapkan, setelah pemberian kapur
tanah dasar menjadi subur, reaksi kimia yang terjadi didasar tanah menjadi
baik, gas-gas beracun dapat terikat secara kimiawi. Pada umumnya, kapur yang
digunakan dalam pengapuran untuk persiapan tambak adalah kapur kaptan dan
dolomite yang mengandung unsur magnesium dengan dosis 20 ppm.
Menurut Amri (2008), kapur digunakan untuk meningkatkan kapasitas
penyangga air dan menaikkan pH. Beberapa jenis kapur yang biasa digunakan yaitu
kapur pertanian/kaptan (CaCO3), kapur mati (Ca(OH2)), dan dolomit (CaMg(CO)3).
Dari ketiga jenis kapur tersebut, yang sering digunakan pembudidaya
di lapang adalah kaptan (CaCO3). Pengapuran dilakukan pada saat tanah
benar-benar kering dengan dosis disesuaikan dengan tingkat keasaman (pH) dan
tekstur tanah. Kapur tersebut disebar secara merata di seluruh permukaan tanah
dasar tambak kemudian dibiarkan selama 2-3 hari. Setelah itu di aliri dengan
air yang telah mengalami proses penyaringan. Dan dipasangi kincir (Amri
2008).
Pengisisian Air Tambak
Tahapan selanjutnya adalah pengisian air tambak. Tahapan ini dilakukan
ketika seluruh persiapan dasar tambak telah selesai. Air yang dimasukan ke
dalam tambak harus secara bertahap. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam
tambak selama 2-3 minggu sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benih
udang. Tinggi air di petak pembesaran diupayakan ≥1,0 m. Hal ini dilakukan
agar suhu dan pH pada air tetap normal
Benur Vaname
Benur merupakan anak udang Vannamei yang siap ditebarkan di dalam tambak yang
sudah selesai persiapan lahnnya. Penebaran benur udang vannamei dilakukan setelah plankton tumbuh baik (7-10
hari sesudah pemupukan). Benur vannamei
yang digunakan adalah PL-10 sampai PL-12 dengan berat awal 0,001 g/ekor. Kriteria benur vannamei yang baik adalah ukuran PL-10, organ
insangnya telah sempurna, seragam atau rata, tubuh dan usus terlihat jelas,
berenang melawan arus. Sebelum benih ditebar terlebih dahulu dilakukan
aklimatisasi terhadap suhu dengan cara mengapungkan kantong yang berisi benih
di tambak dan menyiram dengan perlahan-lahan.
Sedangkan aklimatisasi terhadap salinitas dilakukan dengan membuka
kantong dan diberi sedikit demi sedikit air tambak selama 15-20 menit.
Selanjutnya kantong benur dimiringkan dan perlahan-lahan benur vannameiakan
keluar dengan sendirinya. Penebaran benur vannameidilakukan pada pagi atau sore
hari. Padat penebaran untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya
mengandalkan pupuk susulan 10% dari pupuk awal tidak perlu terlalu
tinggi/banyak. Padat penebaran yang disarankan cukup 2-5 ekor/m². Sedangkan
apabila menggunakan pakan tambahan pada bulan ke dua pemeliharaan, maka dapat
ditebar benih dengan kepadatan 8-10
ekor/m².
Kegiatan
selanjutnya adalah pemeliharaan Proses pemeliharaan dari benur udang vannamei ini sangat penting dan perlu diperhatikan
setiap harinya. Pemeliharaan ini mulai dari tebar benur di tambak hingga udang vannamei siap dipanen. Petambak harus terus memantau
suhu dan pH, kandungan oksigen dan
kedalaman air.
Pada saat pemeliharaan udang vannamei juga harus dilakukan pemupukan serta TSP tahap
susulan dan pemberian probiotik yang dilakukan seminggu sekali. Pemberian
probiotik ini berguna untuk menstabilkan pertumbuhan plankton. Saat benur berusia 70 hari maka udang vannameisudah
bisa diberi pakan dan mulai dikurangi pemberian plankton. Lakukan tahapan ini
dan menjaga keseimbangan air hingga udang vannamei berusia 100 hari.
Demikian
sekilas materi persiapan lahan tambak
yang harus dilakukan guna meraih keberhasilan dalam budidaya udang vanamei.
Semoga materi ini mampu memberikan manfaat pada pembudidaya udang yang
menerapkan teknologi sederahana /tradisional.


Komentar
Posting Komentar