Pengobatan Jamur Saprolegnia SP pada Lele dengan Menggunakan Garam


Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini menjadikan pengaruh yang tidak baik dalam kegiatan pembenihan ikan lele di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, utamanya di Desa Semerak, Margotuhu dan sekitarnya. Akibat  yang ditimbulkan adalah dengan bermunculannya berbagai penyakit, yang salah satunya sering menyerang pada lele adalah jamur jenis saprolegnia sp yang memiliki bentuk seperti lapisan selaput. Jamur saprolegnia merupakan jamur air tawar yang sangat memerlukan air untuk tumbuh dan berproduksi, Jamur jenis saprolegnia sp ini sering disebut juga dengan jamur ‘air dingin’, karena berkembang sangat baik di suhu yang dingin dan lembab.
Menurut  Samsudin salah seorang pengurus Kelompok pembenihan di Desa Semerak mengaku produksi benih mengalami penurunan yang cukup nyata, penurunan mencapai hampir 50% dari produksi normal. Upaya yang dilakukan oleh para pembenih ikan lele guna mencegah penurunan produksi yang semaikin tinggi adalah dengan melakukan perawatan media budidaya dan melakukan pencegahan terhadap timbulnya jamur.
Penanganan benih ikan lele yang terlanjur terkena jamur Saprolegnia Sp adalah dengan pengobatan secara organik, dalam hal ini yang dipergunakan adalah garam. Adapun alasan yang dikemukakan  penggunaan garam adalah  karena alasan ekonomi. Harga obat-obatan pabrikan perikanan untuk penanganan penyakit ikan dirasakan terlalu mahal. Sedangkan harga garam jauh lebih murah, mengingat Desa Semerak tidak terlalu jauh dengan Kecamatan Juwana selaku daerah Centra garam terbesar di Kabupaten Pati.


Pengobatan Jamur Saprolegnia SP pada ikan Lele Untuk memastikan bahwa ikan lele yang kita pelihara terserang penyakit jamur Saprolegnia Sp, maupun penyakit lain, perlu dilakukan diagnosa secara cermat. Bagaimana mengetahui secara pasti bahwa penyebab penyakitnya adalah jamur saprolegnia, Sp.
                Untuk ciri itu sendiri apabila sudah menyerang lele maka terlihat berbentuk seperti lapisan selaput, banyak ditemukan di perairan air tawar dan payau, suhu air sangat berpengaruh terhadap perkembangan jamur ini. Jamur saprolegnia dapat terlihat pada lele yang mati, karena makanannya ialah jaringan organik yang sudah mati. Pada lele yang masih hidup jamur saprolegnia  ini memakan jaringan yang terbuka dan busuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti borok, lele yang terinfeksi pertam-tama seperti keluar jamur yang kemudian menyebar dan membunuhnya.
Nah agar penanganan penyakit yang disebabkan oleh jamur berikut cara dalam pengobatan jamur saprolegnia sp, untuk lebih jelasnya simak uraian dibwah ini.
Pada ikan lele yang telah terkena serangan penyakit Jamur Saprolegnia SP dapat dikenali dari Ciri-Cirinya
Dalam hal ini ada beberapa ciri bahwa ikan lele terkena atau terserang penyakit jamur saprolegnia SP diantaranya yaitu:
Ø Ikan lele terlihat sering mengambang dipermukaan kolam karena kehilangan keseimbangan.
Ø Pergerakan lebih lambat dibanding dengan lele yang masih sehat.
Ø Ikan terlihat ada benang-benang halus seperti kapas yang menempel pada ekor, sirip, insang bahkan dikepalanya.
Penyebab Muncunyal Penyakit Jamur
Penyebab muncul penyakit ini ialah kondisi lingkungan yang buruk, malnutrisi atau akibat agen penginfeksi primer lain seperti parasit, bakteri dan virus. Berbagai faktor yang dapat memicu timbulnya infeksi jamur. Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya penyakit jamur saprolegnia SP diantaranya  yaitu:
Ø Penanganan yang kurang begitu baik yang menimbulkan luka pada lele.
Ø Pada oksigen terlaru rendah.
Ø Kekurangan Gizi.
Ø Bahan organik tinggi.
Ø Kepadatan lele yang terlalu tinggi.
Ø Pada kualitas air yang buruk.
Cara Pencegahan terhadap timbulnya jamur
Pencegahan terhadap timbulnya jamur data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
menjaga kualitas air agar kondisinya tetap baik; menjaga agar ikan tidak terluka, dengan perlakuan secara hati-hati pada saat pemeliharaan; mencegah terhadap timbulnya bakteri, karena pada umumnya bibit penyakit, apalagi berupa bakteri yang sangat kecildan sudah menyebardi semua perairan akan sulit diberantas secara tuntas. Krena air merupakan media penular yang membawa bibit penyakit secara luas.
Maka cara pencegahan timbulnya penyakit yang disebabkan oleh jamur maupun lainnya harus benar-benar dipahami oleh para pembenih/pembudidaya ikan. Ikan akan terhindar dari wabahpenyakit apabila ikan selalu dalam kondisi yng baik. Yang dimaksud kondisi baik artinya makanan cukup terpenuhi baik jumlh maupun nutrisinya, keadaan lingkungan budidaya baik, bersih dari segala macam bahan pencemar agar ikan-ikan berdaya tahan tinggi untuk membentuk kekebalanalamiah terhadap berbagai macam penyakit lainnya.
Cara pengobatan Penyakit Jamur
Adapun beberapa cara pengobatan penyakit jamur yang perlu dilakukan diantaranya yaitu:
Dengan Menggunakan Kalium Permanganat (PK)
Kalium permanganat (PK) dapat mampu membunuh berbagai parasit dengan merusak dinding-dinding sel mereka melalui proses oksidasi. Kalium permanganat (PK) merupakan oksidator kuat yang sering digunakan dalam mengobati penyakit lele akibat ektoparasit dan infeksi bakteri atau jamur terutama pada ikan-ikan di dalam kolam.
Kedua cara tersebut diatas merupakan pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh jamur dengan mengguanakan bahan-bahan kimia. Tindakan pengobatan menggunakan bahan-bahan kimia akan membawa konsekuensiatau efek samping diantaranya kandungan residu pada organisme budidaya dalam hal ini ikan lele. Selain itu akan menimbulkan pencemarn lingkungandan ptensi keracunan bagi pengguna. Apabila penggunaan bahan-bahan kimia tersebut tidak terkendali, maka efek samping yang ditimbulkan dapat merugikan dalam jangka panjang.
Dengan Menggunakan Bahan Garam Dapur
Pengobatan penyakit jamur Saprolegnia dengan garam dapur adalah merupakan salah satu metode pengobatan penyakit ikan yang menggunakan bahan alami. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan efek samping dari perlakuan penggobatan ikan. Penggunaan obat dari bahan non kimiawi mampu meningkatan keamanan pangan, karena sem ua bahan yang dipergunakan berasal dari bahan alami.

Pada dasarnya ikan air tawar memiliki konsentrasi garam sebesar 1% dalam tubuhnya, sedangkan air tawar biasanya mempunyai konsentrasi garam sebesar 0,1%. Yang pada saat ikan berada di dalam air akan terjadi gradien tekanan osmotik antara ikan dengan air sebagai lingkungannya. Selain itu melalui proses difusi ikan mengeluarkan garam dan masuknya air tawar. Dalam mempertahankan fungsi seluler yang tepat, ikan secara terus menerus harus mengganti kandungan garam yang hilang dan mengeluarkan kembali air tawar yang berlebih pada tubuhnya. Hal ini disebut dengan proses osmoregulasi, proses ini membutuhkan energi bagi ikan. Pada ikan yang sakit energi yang dikeluarkan ini akan mengakibatkan penurunan stamina ikan sehingga efeknya lebih rentan terhadap serangan parasit dan jamur yang merugikan.
Cara Penggunaannya
Untuk penggunaan dengan cara melarutkan 3 sendok garam pada 10 liter air apabila perlu ditambahkan sedikit cuka, lalu rendam ikan lele yang terkena penyakit jamur tersebut selama kurang lebih 15 menit, angkat kembali ikan dan kemudian dipisahkan dari ikan yang lainnya. Hal ini bertujuan supaya ikan yang terkena penyakit jamur tidak menyebar.
Apabila ikan lele yang terjangkit penyakit jamur banyak, maka dapat menebarkan garam kekolam dengan kadar 3 sendok per meter persegi atau lebih baik mengganti air dan memisahkan ikan yang sakit ketempat yang lain agar penyakit jamur tidak berkembang lagi.
Demikianlah pembahasan mengenai pengobatan jamur Saprolegnia, semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi para pelaku pembenihan ikan lele semua, terima kasih banyak atas kunjungannya


Sumber bacaan :
Edy Supian, 2013. Penanggulangan Hama dan Penyakit pada Ikan. Pustaka Baru Press, Banguntapan, Bantul , Yogyakarta

www.seputarikan.com/2016/09/cara-mengatasi-penyakit-jamur-pada-ikan-lele

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Pasta sebagai Pengganti Cacing Sutera untuk Benih Ikan Lele

PEMBESARAN IKAN NILA DI TAMBAK AIR PAYAU

MENGANTISIPASI DAMPAK AIR HUJAN BAGI BUDIDAYA IKAN LELE