Penggunaan Benur Berkualitas ;Ciri --Ciri dan Penebaran Udang Vannamei

Pendahuluan
Salah satu faktor keberhasilan usaha budidaya udang vannamei adalah penggunaan benur yang berkualitas baik. Kondisi benur yang berkualitas baik, berarti benur tersebut dalam keadaan sehat atau bebas dari penyakit,  dan ini merupakan faktor pendukung untuk mencapai pertumbuhan optimal maupun tingkat kehidupan yang tinggi.
Pembesaran udang vannamei di tambak, khususnya pada usaha budidaya dengan teknologi tradisional dan tradisional  plus  sebagian besar tergantung pada keadaan alam, sedangkan usaha untuk mengendalikan parameter kualitas air, pakan dan penyakit adalah sangat terbatas. Maka tingkat keberhasilan budidaya udang vannamei juga sangat rendah.
Teknik Pemilihan Benur
Pemilihan benur yang berkualitas tinggi merupakan langkah awal keberhasilan usaha pembesaran
udang vannamei, karena benur merupakan salah satu faktor kunci dalam budidaya udang.
Merebaknya berbagai jenis penyakit yang tebukti menyebabkan kerugian besar di kalangan petambak udang,kualitas benur sangat berpengaruh terhadap hal diatas.Untuk itu diperlukan ketelitian dalam mengamati sebelum membeli benur.
Mengingat besamya pengaruh kualitas benur terhadap keberhasilan pembesaran udang, maka pembudidaya sebaiknya memahami terlebih dahulu bagaimana cara memeriksa atau hal- hal  apa saja yang harus diperhatikan dalam mendapatkan benur. Bila perlu sampai ke sumber pertama benih itu diperoleh seperti di tempat pembenihan .(Hatchery).
Secara visual atau penglihatan mata biasa dapat dibedakan antara benur yang baik dan yang tidak baik dari semua organ tubuh benur meliputi :
1) Kepala
Antena utuh, lengkap, panjang, tidak patah, dapat membuka dan menutup secara rapat.
Benur yang terkena infeksi bakteri antenulla berbentuk huruf V.
2) Mata
Udang yang sehat memiliki sepasang mata majemuk (mata facet) bertangkai dan dapat digerakkan 
3) Mulut
Mulut pada udang merupakan maxilliped (pembantu rahang) yang telah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai organ untuk makan
4) Kaki
 Udang memiliki  kaki  jalan dan kaki renang, ka ki jalan (pereopoda) terdapat  lima pasang. kaki jalan pertama,kedua dan ketiga bercapit yang disebut Chella. Semuanya harus lengkap, jalan sempurna (tidak patah) dan tampak bersih tanpa tempelan protozoa dll. Sedangkan kaki renang  (pleopoda) pada udang vanamei terdapat lima pasang yang melekat pada ruas pertama sampai ke lima.kesemuanya harus dalam  keadaan lengkap, tidak cacat  dan tampak bersih;
5) Ekor,
termasuk udang pada bagian badan dan abdomen  terdiri atas enam ruas, dengan tiap ruas mempunyai sepasang kaki renang yang beruas-ruas juga. Pada ruas ke enam terdapat empat lembar ekor kipas yang membuka dan tidak mengalami nekrosis. Uropod merupakan alat keseimbangqan gerak benur
6) Gut Muscle Ratio
Rasio antara usus dan otot ekor.
7) Isi Usus penuh.
Benih yang sehat biasanya aktif makan dan isi ususnya penuh
Kondisi otot yang sempurna berisi dan berwarna jernih
"Bila udang stress otot akan berwarna keabu-abuan dan kecoklatan
Selain fisiologi benur dan kelengkapannya tersebut, hal-hal spesifik yang tidak kalah pentingnya dan perlu menjadi perhatian antara lain :
1) Gerakan
    Benur yang sehat pergerakannya lincah dan suka melawan arus;
 2) Bentuk tubuh
    Bentuk tubuh ramping memanjang( proporsional)
 3) Warna tubuh
     Benih yang sehat memiliki warna tubuh jernih / putih kecoklatan hal ini kecil kemungkinan 
    tertempel Iumut , protozoa dan lain-lain.
 4) Kepekaan
    Benur sensitif atau peka terhadap gangguan fisik pada lingkungannya, seperti benur akan
    segera bergerak cepat atau bila dikejutkan;
 5) Keaktifan
    Benur aktif mencari makan dan nafsu makan tinggi; Benur jelek bila istirahat badannya
    melengkung dan karapas mengkerut
 6) Perubahan warna
    Pada benur yang sehat tidak ada perubahan warna yang mencolok pada kondisi terang
    maupun gelap; Benih yang stress warna merah/merah muda
  7) Fotostatis positif
    Benur yang sehat sangat  tertarik pada cahaya
 8) Keseragaman
    Ukuran benur relatif seragam. Ukuran tidak seragam menggambarkan pertumbuhan
    kurang baik dan berpotensi kanibal"
Persiapan lahan
Penggunaan benur berkualitas setinggi apapun akan menjadi sia-sia apabila petambak tidak mempersiapkan lahan tambak dengan sebaik-baiknya.
Satu hal  yang paling penting dan cukup menentukan keberhasilan bertambak adalah persiapan lahan. Persiapan lahan yang baik terbukti meningkatkan kelulus hidupan dan pertumbuhan organisme peliharaan secara nyata. Pemahaman terhadap kondisi lahan dan air setiap lokasi sangat penting untuk merumuskan teknik persiapan lahan yang paling cocok dan tepat. Persiapan lahan yang salah akan mengakibatkan kerugian biaya karena penggunaan bahan-bahan, waktu dan tenaga kerja yang tidak tepat dan kerugian dikarenakan menurunnya produktifitas lahan (Golez, 2008).  Adapun persiapan lahan tambak dengan tujuan adalah untuk:
1) memperoleh kondisi lingkungan yang optimal bagi kultivan secara fisik, biologi dan kimia. 
   Kegiatan ini meliputi pemberantasan hama, pengeringan tambak, perbaikan pematang,
   perbaikan pintu air, perbaikan caren dan saluran air, pengapuran tambak, pemasukan air
   dan penyiapan air media (Kumar, 2009)
2) Pemberantasan hama akan meningkatkan kelangsungan hidup organisme yang di    pelihara  karena hilangnya predator sekaligus meningkatkan pertumbuhan secara tidak langsung karena tidak adanya kompetitor makanan dan ruang.
Kegiatan persiapan tambak meliputi antara lain : pembersihan tambak, pengeringan, perbaikan tambak, pemasangan sarana dan prasarana tambak selanjutnya dilakukan pengisian air. Pembersihan tambak yaitu lahan dibersihkan dari segala kotoran yang tidak dimanfaatkan oleh tambak atau kotoran tersebut yang dapat menyebabkan terganggunya kehidupan udang selama pemeliharaan (Harianto, 1998).
Pengeringan Tambak
Pengeringan tambak membutuhkan waktu selama 10-15 hari untuk perkolamnnya. Untuk membersihkan tambak membutuhkan waktu selama 2 minggu dari mulai persiapan hingga penebaran.Untuk mengeluarkan air menggunakan sentral grain berukuran 3 inci.. Bila sudah kelihatan tanda-tanda tanah dasar tambak mulai retak-retak, maka endapan lumpur hitam (black mud) dikupas dan dibuang. Sekaligus dikerjakan reklamasi tambak, seperti perbaikan konstruksi tambak, pematang, pintu air, dan sebagainya. Dasar tambak kembali dijemur 2 atau 3 hari. Lalu dibajak untuk membongkar tanah dasar tambak agar udara masuk ke tanah dan terjadi proses oksidasi. Sisa-sisa akar yang ada dibuang untuk menghindari terjadinya pembusukan yang mengeluarkan gas-gas beracun dan berbahaya bagi organisme . Setelah dibajak tanah dibiarkan beberapa hari agar bakteri anaerob yang sifatnya pathogen dan bibit penyakit mati, serta gas-gas beracun menguap.
Perbaikan Pematang & Pintu Air
Perbaikan pematang dilakukan jika pematang mengalami kebocoran. Pematang dalam tambak budidaya biasanya ada yang menggunakan semen dan tambak tanah. Tambak semen/beton perbaikanya dengan mengontrol disaat pengeringan lalu tambak dapat diperbaiki/ditutup kembali dengan menggunakan semen. Jika tambak terbuat dari tanah, maka pengontrolan dititik beratkan kepada arus pusaran air yang terjadi didalam tambak, setelah itu maka tambak dapat diperbaiki dengan menutup tanggul dengan karung yang berisi pasir, lalu ditimbun denga menggunakan lumpur.
Pengangkutan Lumpur
Pengangkutan lumpur dilakukan pada saat penyifonan dengan menggunakan selang spiral. Lumpur disedot kemudian dibuang ke pematang lubang sifon di tambak. metode ini khusus tambak yang masi terisi air, sedangkan tambak masih sementara pengeringan pengangkutan lumpur dapat di lakukan dangan cara manual.yaitu dengan cara pengankuatan dengan menggunakan dengan karung bekas lalu menanpungnya di sepanjang pematang
Pengapuran
Pengapuran adalah pemberian kapur ke dalam tanah pada umumnya bukan karena tanah kekurangan unsur Ca tetapi karena tanah terlalu masam. Oleh karena itu pH tanah perlu dinaikkan agar unsur-unur hara seperti P mudah diserap tanaman dan keracunan Al dapat dihindarkan. Adapun fungsi pengapuran antara lain: 1) Meningkatkan pH tanah dan air; 2) Membakar jasad jasad renik penyebab penyakit dan hewan liar ; 3) Mengikat dan mengendapkan butiran lumpur halus;4) Memperbaiki kualitas tanah dan 5) Kapur yang berlebihan dapat mengikat fosfat yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan plankton
Pemupukan
Sebaiknya tambak diberi pupuk organik dan anorganik. Pupuk ini harus disebarkan secara merata dengan dosis yang sesuai. Berikut ini adalah dosis untuk pemberian pupuk pada tambak udang vaname;
Wajib
Pupuk organik 1000 – 2000 kg / ha
Pupuk an organik sebagai sumber nitrogen 100 – 200 kg /ha
Pupuk organik ini bisa berupa tepung gandum, tepung kedelai, kulit padi, dedak, jagung, biji kapas, kotoran hewan dan sejenisnya. Pupuk ini desebarkan dengan merata di permukaan dasar tambak.
Pengisisian Air Tambak
Tahapan selanjutnya adalah pengisian air tambak. Tahapan ini dilakukan ketika seluruh persiapan dasar tambak telah selesai. Air yang dimasukan ke dalam tambak harus secara bertahap. Biarkan air ada dalam tambak selama kurang lebih dua hingga tiga minggu. Hal ini dilakukan agar suhu dan pH pada air tetap normal.
Penebaran Benur Vaname
Benur merupakan anak udang Vaname yang siap ditebarkan di dalam tambak yang sudah siap. Sebelum benur ditebar, maka terlebih dahulu harus dilakukan aklimatisasi terhadap suhu dengan cara mengapungkan kantong yang berisi benur ke dalam tambak
Lalu siram benur itu secara perlahan, aklitimasi terhadap sanitasi dilakukan dengan cara membuka kantong tadi dan sedikit demi sedikit diberi air tambak selama 15 hingga 20 menit. Selanjutkan kantong benur dimiringkan dan udang vaname kecil akan keluar dengan sendirinya. Usahakan tahap ini dilakukan pada siang hari.
Demikian sekilas materi penggunaan benur berkualitas ciri-ciri dan cara penebaran udang vannamei. Semoga materi d alam blogg saya ini mampu memberikan manfaat bagi pembudidaya udang vannamei guna meningkatkan produksi dan penghasilan Amin. Terimakasih atas kunjungan anda di blog saya ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Pasta sebagai Pengganti Cacing Sutera untuk Benih Ikan Lele

PEMBESARAN IKAN NILA DI TAMBAK AIR PAYAU

MENGANTISIPASI DAMPAK AIR HUJAN BAGI BUDIDAYA IKAN LELE