Pembenih lele di Kecamatan Margoyoso tetap Eksis di Masa Bediding


Margoyoso merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pati di kawasan utara laut jawa ini dapat dikatakan pusatnya benih ikan lele .Hal ini dikarenakan sebagian besar warganya berusaha di bidang budidadaya ikan khususnya pembenihan lele. Awalnya pembenihan lele merupakan kegiatan sambilan bagi masyarakat setempat, namun dengan keberhasilan dari sebagian pembenih dalam proses produksi serta mudahnya memasarkan benih menjadikan usaha yang semula sampingan menjadi pekerjaan utama. 

Perkembangan pembenih lele saat ini dapat dikatakan bagaikan tumbuhnya jamur di musim hujan.Dengan semakin banyaknya jumlah pembenih, baik langsung maupun tidak mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat..
Dibalik keberhasilan usaha pembenihan lele tersebut, masih terdapat kendala yang dirasakan yaitu menurunnya produksi di bulan bulan Mei hingga Juli yang biasa mereka sebut musim bediding. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pembenih lele adalah dengan pengaplikasian probiotik dalam proses produski. Dari berbagai sumber informasi dan literatur tentang probiotik mereka coba pahami dalam upaya menjaga agar ketersediaan benih tetap lancar meskipun di   bediding (Mei – Juli).
Sebagian besar pembudidaya ikan khususnya pembenihan lele mengeluh karena semenjak masa bediding gagal memproduksi benih lele. Pada  masa bediding kesulitan memproduksi benih lele, indukan tetap bertelur namun setiap menetas tingkat kematian benih cukup tinggi.  
Sebenarnya untuk pembenihan lele dimusim kemarau dan musim hujan, masih tetap bisa. Sebagian besar petani pembenihan lele, kesulitan memproduksi benih pada masa bediding, masih dapat diupayakan yaitu dengan pdemberian nutrisi lengkap. Selain memberikan pelet, setiap hari memberikan makanan tambahan mengandung vitamin C dan B komplek. Kemudian memberikan makanan tambahan seperti sortiran katak hijau, keong atau bekicot, ikan laut direbus, diberikan satu minggu dua kali.Pemberian probiotik melalui pakan atau media dilakukan dalam pemeliharaan induk agar tetap berproduksi.

Beberapa pengertian probiotik dari berbagai pendapat ahli adalah makanan tambahan yang mengandung bakteri yang sangat menguntungkan. Beberapa probiotik terdapat secara alami, contohnya seperti Lactobacillus. Probiotik umumnya dapat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hingga kini belum ada publikasi yang menyatakan bahwa probiotik mampu menggantikan mikrofora alami di dalam tubuh. Namun banyak penelitian yang membuktikan bahwa probiotik akan membentuk koloni sementara alami dalam saluran pencernakan (Dwijoseputro, 2003).
 Penambahan probiotik untuk meningkatkan daya tahan tubuh benih sehingga mengurangi mortalitas. Dengan menurunnya mortalitas akan meningkatkan produksi, sehingga pendapatan juga akan meningkat. Probiotik bermanfaat pada bibit lele, dapat meningkatkan survival rate bibit lele sehingga dengan daya tahan hidup yang lebih baik maka dapat meningkatkan produksi dan produktivitas lele (Anonim, 2007).
Penerapan Probiotik dalam usaha budidaya terbukti dapat meningkatkan resistensi biota yang dibudidayakan (udang/ikan) terhadap infeksi, karena itu penggunaan probiotik merupakan salah satu cara preventif yang dapat mengatasi penyakit. Penerapaan teknologi probiotik pada usaha pembenihan lele diharapkan mampu. mempertahankan lingkungan, menekan bakteri merugikan, menghasilkan enzim yang dapat membantu sistem pencernaan, menghasilkan nutrisi yang bermanfaat serta meningkatkan kekebalan ikan/.
Menurut Poernomo, A, (2004) probiotik adalah mikroorganisme yang memiliki kemampuan mendukung pertumbuhan dan produktifitas udang. Penerapan probiotik pada udang selain berfungsi untuk meyeimbangkan mikroorganisme dalam pencernaan agar tingkat serapannya tinggi, probiotik juga bermanfaat menguraikan senyawa-senyawa sisa metabolisme dalam air . Sehingga probiotik dapat berfungsi sebagai bioremediasi, biokontrol, imunostimulan serta memacu pertumbuhan.
. Umumnya bakteri probiotik terdiri dari bakteri nitrifiying dan atau bakteri heterotrofik. Bakteri heterotrofik adalah bakteri yang mengkonsumsi oksigen untuk menghasilkan karbodioksida dan amoniak pada saat proses oksidasi. Sedangkan bakteri autrofik nitrtiying mengkonsumsi oksigen dan karbondioksida pada saat oksidasi amoniak dengan produk akhirnya nitrat (Moriarty, 1996).
Tujuan utama penggunaan probiotik (kultur tunggal atau multikultur), antara lain meningkatkan kualitas air dan dasar tambak, meningkatkan kesehatan udang dan sebagai agent hayati (biological control agents) untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tambak. Selain itu dijelaskan bahwa probiotik adalah feed additive berupa mikroba hidup menguntungkan yang mempengaruhi induk semang melalui perbaikan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan. Probiotik dapat berupa satu atau beberapa jenis mikroorganisme (mikroorganisme tunggal atau kultur campuran). Spesies yang sering digunakan adalah Lactobacillus sp., Leuconoctoc sp., Pedioccus sp.,Propinibactereium sp. dan Bacillus sp. Dari spesies ragi meliputi Saccharomyces cerevissiae dan Candida pintolopesi, serta jamur meliputi Aspergillus niger dan Aspegillus oryzae. Probiotik yang biasa digunakan dalam budidaya antara lain ; Bacillus lycheniforsis (Bakteri Nitrifikasi), merubah senyawa nitrat dasar tambak menjadi nitrit makanan plankton, bakteri Fotosintetik (Photo synthetic bacteria), menggunakan N – anorganik untuk mengoksidasi gas H2S menjadi sulfur melalui proses fotosintesa.
Peranan bakteri probiotik sebagai kontrol biologis pada sistem budi daya adalah (1). Menekan pertumbuhan bakteri patogen (2.) Mempercepat degradasi bahan organik dan limbah (3). Meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial (4). Meningkatkan aktivitas mikroorganisme indigenus yang menguntungkan pada tanaman, misal Mycorriza, Rhizobium dan bakteri pelarut pospat. (5). Memfiksasi nitrogen (6.) Mengurangi pupuk dan pestisida.
Dengan adanya probiotik maka proses degradasi bahan organik pada dasar kolam akan lancar, sehingga menghasilkan zat-zat yang bermanfaat bagi pertumbuhan plankton. Bahan organik yang mengalami mineralisasi oleh jasad pengurai (probiotik) akan diubah menjadi bahan anorganik seperti nitrat dan pospat. Bahan organik ini dapat digunakan secara langsung oleh fitoplankon dalam air untuk kelangsungan hidupnya. Fitoplankton makanan bagi zooplankto, sehingga jumlahnya melimpah. Hal ini menyebabkan perairan tersebut menjadi subur. Zooplankton merupakan pakan alami bagi sebagian besar larva ikan, termasuk larva. Dengan demikian maka ketersediaan pakan alami bagi ikan akan tetap terjaga.
Pemberian probiotik melalui lingkungan air bertujuan Memperbaiki serta mempertahankan kualitas air, mengoksidasi senyawa organic sisa pakan. plankton dan organisme mati, menurunkan senyawa metabolit beracun (ammonia, nitirt , H2S), mempercepat pembentukan dan kestabilan plankton, menurunkan pertumbuhan bakteri yang merugikan, penyedia pakan alami dalam bentuk flok bakteri dan menumbuhkan bakteri pengurai. Sedangkan pemberian bakteri melalui pakan bertujuan : Menyeimbangkan fungsi usus sehingga mampu menekan bakteri yang merugikan, menghasilkan enzim yang membantu sistem pencernaaan makanan, mengandung protin yang dapat dimanfaatkan oleh ikan dan udang yang memekannya, dan meningkatkan kekebalan tubuh udang dan ikan.
Probiotik dapat dibagi 2 kelompok yaitu ; bentuk cair merupakan mikroba dalam bentuk suspensi (inokulan tunggal maupun multikultur) antara lain Lactobacillus, Bacillus sp, Nitrobacteria                  dan bentuk padat yaitu mikroba diinokulasi (tunggal atau multikultur) dalam media carier. (Simarmata, 2006).
Pengaruh penggunaan probiotik adalah untuk aplikasi probiotik rutin dengan sistem sedikit ganti air mempunyai pH cenderung tinggi, NH3 dan H2S relatif rendah, kecerahan lebih pekat, suhu, salinitas, warna air, DO, pH, memenuhi kebutuhan hewan yang dibudidayakan. Penggunaan probiotik pada usaha budidaya ikan dan udang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan antibiotik, berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan, FCR dan produksi ikan serta udang.
Beberapa penelitian tentang penggunaan probiotik dalam budidaya udang antara lain; hasil penelitian Widanarni bertujuan mencari bakteri pembunuh yang alami. Ia menemukan adanya kompetisi antara Vibrio harveyi dengan bakteri probiotik. Kondisi ini terjadi saat Vibrio harveyi hendak melekatkan diri ke tubuh udang. Bakteri probiotik tersebut menurut Widanarti bisa diperoleh dengan cara menapisnya (screning) dari bakteri Vibrio juga, yang jenisnya adalah probiotik SKT-b kepanjangan dari Skeletonema. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa kelangsungan hidup larva udang windu dengan penambahan probiotik SKT-b menjadi lebih besar (93%) dibandingkan tanpa SKT-b (68%). Penambahan probiotik SKT-b ternyata berhasil mengurangi populasi Vibrio harveyi di saluran pencernaan larva udang (Widanarti, 2005).

Adapun cara penggunaan probiotik adalah ; apabila diberikan di kolom air yang aerobik sebaiknya diencerkan dulu dengan air tambak, kemudian ditebar merata (untuk perbaikan kualitas air). Sedangkan apabila diberikan di dasar tambak, penggunaannya dicampur dengan subtrat pembawanya misal dengan zeolit, caranya tuang zeolit ke dalam bak plastik campur dengan probiotik, aduk hingga merata dan tebarkan campuran tersebut di tambak terutama dibagian yang banyak endapan lumpur. Probiotik dapat juga digunakan dengan dicampur dengan pakan buatan, keringkan sebentar lalu menebarkan pakan tersebut.
a. Kegunaan probiotik sebagai pengurai tanah : memperbaiki struktur dan kesuburan tanah,                    untuk  pertumbuhan Zooplankton, cacing tanah, phytoplankton, ganggang, menghilangkan bau           tanah akibat pembusukan sisa pakan tidak sempurna, menetralisir Asam Sulfida (H2S) yang                menimbulkan gas beracun pada tanah.
b.Mikroba yang dapat mengoksidasi belerang antara lain: Beggiatoa, Thioplaca, dan Virreoscilla            (Timotius,1982).
Selain itu probiotik mampu meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit. Pada budidaya ikan, probiotik diberikan sebagai campuran makanan dan ada yang ditaburkan pada kolam pemeliharaan.  Untuk probiotik melalui pakan, dilakukan dengan cara dicampurkan dengan pakan buatan pabrik (pelet) maupun pakan alami seperti daun-daunan.  Penebaran probiotik pada kolam akan membantu tumbuhnya plankton-plankton dan mikroorganisme lainnya dalam air kolam sebagai makanan alami ikan. .Beberapa kemungkinan mengenai mekanisme aksi dari probiotik ini yaitu;
• Menekan populasi mikroba melalui kompetisi dengan memproduksi senyawa-senyawa antimikroba atau melalui kompetisi nutrisi dan tempat pelekatan di dinding intestinum.
• Merubah metabolisma mikrobial dengan meningkatkan atau menurunkan aktifitas enzim pengurai (selulase, protease, amilase, dll).
• Menstimulasi imunitas melalui peningkatan kadar antibody organisme akuatik atau aktivitas makrofag (Irianto, 2003).
Efektifitas probiotik tidak dapat memberikan perbaikan / penyembuhan dalam waktu singkat. Kemanjuran probiotik membutuhkan waktu meskipun tidak berarti bahwa penggunaan probiotik tidak pernah gagal. Kegagalan probiotik bisa terjadi karena disebabkan oleh berbagai hal di antaranya salah penggunaan aplikasi di lapangan, cara penyimpanan probiotik yang salah mengakibatkan menurunnya viabilitas mikroorganisma. Jenis bakteri yang digunakan mungkin saja tidak sesuai dengan kondisi hewan inang, dosis yang digunakan tidak memadai atau kepadatan populasi bakteri dalam probiotik terlalu rendah.
Di kalangan pembenih lele meyakini bahwa dengan pemberian probiotik mampu mengurang serangan penyakit menurun dan kematian bibit rendah. Pemberian pakan berupa kombinasi pakan probiotik organik, azolla microphylla, dan nutrisi yang terdapat dalam air dapat menjaga ikan tetap sehat serta menurunkan tingkat kematian menjadi sangat rendah (2-3%, bahkan ada yang bisa dibawah 2%). 

Selain itu benih lele yang dihasilkan lebih berkualitas,, mampu menjaga kelestarian dan menstabilkan lingkungan. Polusi air dapat terkurangi karena semua bahan pakan dan azolla microphylla berasal dari sumber alami yang juga dapat menyeimbangkan pH air.
Demikian materi penggunaan probiotik dalam usaha pembenihan ikan lele agar tetap produktif  di masa bediding. Semoga kesuksesan selalu berpihak kepada pembenih di wilayah Margoyoso, yakni produksi tinggi dan harga juga baik. Amin….amin…Ya Robbal allamin
Sekian dan terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Pembenih lele di Kecamatan Margoyoso tetap Eksis di Masa Bediding tersebut, Semoga bermanfaat untuk anda.

Sumber pustaka :
Dwijoseputro,D,2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jambatan Jakarta.
Prihartono,RE.Rasidik,J.,U.,2000. Mengatasi Permasalah Lele Dumbo. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suyanto,S,R, 1986. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta
Timotius,K,H., 1982. Mikrobiologi Dasar. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga

https://kedirikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2213:meski-bediding-panen-benih-lele-pak-bangun-tetap-bagus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Pasta sebagai Pengganti Cacing Sutera untuk Benih Ikan Lele

PEMBESARAN IKAN NILA DI TAMBAK AIR PAYAU

MENGANTISIPASI DAMPAK AIR HUJAN BAGI BUDIDAYA IKAN LELE